Film yang bertemakan kisah cinta remaja biasanya diangkat
dari novel-novel fiksi remaja, seperti yang berceritakan tentang vampire, super
hore, zombie dan hal-hal fiksi lainnya. Di tahun ini sebuah novel yang dikarang
oleh penulis Amerika Serikat yaitu John Green yang berjudul “The
Fault In Our Stars” adalah novel terlaaris di kalangan remaja, sampai pada
akhirnya novel tersebut dibuat menjadi film.
Readers... aku pengen nantangin sejauh mana kalian bisa
menahan air mata saat nonton film The Faulth In Our Stars ini. Saran aku
sebelum nonton film ini mending kalian siapin tisyu buat ngelap air mata kalian
karena film ini benar-benar sedih. It’s an epic love story. One sick love
story. Jauh beda dengan film remaja lainnya, film ini membuat mata kita terbuka
tentang bagaimana kita menghargai hidup kita dan menyadari bahwa orang
sekeliling kita selalu menyayangi kita. Film ini sukses bikin air mata aku
berlinang. uuggh :’)
Jadiiii.. sebelum kalian nonton, baca dulu sekilas tentang
film ini. Well... aku ingin sharing sedikit tentang sinopsis dari film The
Fault In Our Stars. Film ini telah diliris pada tgl 6 June 2014. Dibintangi
oleh Shailene Woodley sebagai Hazel Grace, Ansel Elgort sebagai Augustus
Waters, dan Nat Wolff sebagai Isaac.
Hazel Grace Lancaster adalah seorang gadis yang enam belas tahun mengidap penyakit kanker tiroid yang sudah menyebar keparu-parunya sehingga dia menggunkan oksigen untuk bernafas dengan baik dan selalu membawa tabung oksigen portable bersamanya. Hazel diberi saran dari dokternya untuk bergabung dengan kelompok pendukung kanker, dan dipaksa oleh ibunya untuk selalu menghadiri pertemuan tersebut, dengan sangat berat hati hazel mengikuti saran ibunya untuk menghadiri kelompok pendukung kanker itu. Hingga pada salah satu pertemuan kelompok pendukung itu, dia bertemu dengan seorang pemuda bernama Augustus Waters yang saat itu hanya menemani temannya Isaac. Isaac mempunyai tumor dimatanya dan akan segera dioperasi sehingga Isaac akan menjadi buta. Saat pertemuan berlangsung Augustus dan Hazel mereka saling menatap satu sama lain. Kayaknya ini kali yaah yang dibilang cinta dalam pandangan pertama :)
Hazel Grace Lancaster adalah seorang gadis yang enam belas tahun mengidap penyakit kanker tiroid yang sudah menyebar keparu-parunya sehingga dia menggunkan oksigen untuk bernafas dengan baik dan selalu membawa tabung oksigen portable bersamanya. Hazel diberi saran dari dokternya untuk bergabung dengan kelompok pendukung kanker, dan dipaksa oleh ibunya untuk selalu menghadiri pertemuan tersebut, dengan sangat berat hati hazel mengikuti saran ibunya untuk menghadiri kelompok pendukung kanker itu. Hingga pada salah satu pertemuan kelompok pendukung itu, dia bertemu dengan seorang pemuda bernama Augustus Waters yang saat itu hanya menemani temannya Isaac. Isaac mempunyai tumor dimatanya dan akan segera dioperasi sehingga Isaac akan menjadi buta. Saat pertemuan berlangsung Augustus dan Hazel mereka saling menatap satu sama lain. Kayaknya ini kali yaah yang dibilang cinta dalam pandangan pertama :)
And that’s the beginning of this story.
Setelah pertemuan kelompok pendukung selesai Augustus Waters
mendekati hazel dan berkata bahwa Hazel memiliki wajah yang sangat cantik
seperti Natalie Portman di V for Vendetta. Augustus alias Gus mengajak Hazel kerumahnya
untuk menonton film, disitu mereka saling bertukar cerita tentang pengalaman
mereka soal kanker. Hazel berkata bahwa dia terkena kanker tiroid dan sudah
menyebar ke paru-paru hingga membuat dia harus bernafas dengan oksigen untuk
kelangsungan hidupnya, sedangkan Gus berkata dia memiliki osteosarkoma tetapi
sekarang sudah bebas dari kanker setelah kakinya di amputasi.
Augustus dan Hazel saling bertukar cerita tentang kehidupan mereka masing-masing lalu Hazel berkata kepada augustus bahwa dia sangat menyukai sebuah novel karangan Petter Van Houten yang berjudul An Imperial Affliction (Kemalangan Luar Biasa), novel ini bercerita tentang seorang gadis bernama Anna yang menderita Kanker. Hazel berkata bahwa ini adalah satu-satunya novel yang membuat dia mengerti bagaimana hidup dengan penyakit kanker. Gus pun tertawa karena heran dengan hazel yang seharusnya menyukai novel remaja fiksi tentang kisah cinta vampire atau super hero atau zombie. Hazel bercerita tentang kehebatan novel ini yang berkahir di tengah-tengah kalimat sehingga membuat Hazel penasaran dengan nasib karakter pada novel ini. Sampai-sampai hazel mengirim email beberapa pertanyaan kepada penulis misterius dari novel tersebut bernama Peter Van Houten yang melarikan diri ke Amsterdam setelah novel ini di cetak. Augustus penasaran, dari situ Gus berkata bahwa dia akan membaca novel An Imperial Affliction dan merekomendasikan novel kesukaan Gus kepada Hazel.
Augustus dan Hazel saling bertukar cerita tentang kehidupan mereka masing-masing lalu Hazel berkata kepada augustus bahwa dia sangat menyukai sebuah novel karangan Petter Van Houten yang berjudul An Imperial Affliction (Kemalangan Luar Biasa), novel ini bercerita tentang seorang gadis bernama Anna yang menderita Kanker. Hazel berkata bahwa ini adalah satu-satunya novel yang membuat dia mengerti bagaimana hidup dengan penyakit kanker. Gus pun tertawa karena heran dengan hazel yang seharusnya menyukai novel remaja fiksi tentang kisah cinta vampire atau super hero atau zombie. Hazel bercerita tentang kehebatan novel ini yang berkahir di tengah-tengah kalimat sehingga membuat Hazel penasaran dengan nasib karakter pada novel ini. Sampai-sampai hazel mengirim email beberapa pertanyaan kepada penulis misterius dari novel tersebut bernama Peter Van Houten yang melarikan diri ke Amsterdam setelah novel ini di cetak. Augustus penasaran, dari situ Gus berkata bahwa dia akan membaca novel An Imperial Affliction dan merekomendasikan novel kesukaan Gus kepada Hazel.
Disinilah awal dari cerita Augustus suka dengan novel favorite Hazel Grace, aaaand... mereka sering ketemuan untuk ngebahas isi novel tersebut.
Ada satu kata favorite dalam film ini.
“Perhaps, ‘okay’ will be our ‘always'"
Kalimat ini dilontarkan Gus karena merasa sudah benar-benar
menyukai Hazel. Hazelpun menjawabnya dengan “Okay..” “Okay” “Okay” “Okay...”
Disini Hazel berkata kepada Gus agar hubungan mereka tidak
bisa sejauh yang Gus mau hazel hanya ingin berteman dengan Gus, hazel
menganggap dirinya sebuah granat yang kapan saja bisa meledak. Gus yang baik
hati menjawabnya dengan “It would be a privilege to have my heart broken by
you” . So sweet banget kan??? :’)
So.. Here we go... Piknik time, surprise time..!!! Seminggu setelah gus dan
hazel membahas makna sastra dari isi novel An Imperial Affliction, tiba-tiba
Gus mengungkapkan bahwa dia berhasil melacak keberadaan asisten Van Houten yang
bernama Lidewij, dan melalui Lidewij. Augustus berhasil memulai korespondensi
email dengan Van Houten yang suka menyendiri. Dia memberitahu isi email Van
Houten kepada Hazel, dan hazel membuat suatu pertanyaan apa yang terjadi pada
orang tua Anna setelah kematiannya. Hazel merasa ingin mengetahui bagaimana
perasaan orang tua yang ditinggal mati anaknya, sepertinya hazel ingin tahu perasaan
orang tuanya sendiri. Van Houten akhirnya membalas dan mengatakan dia hanya
bisa menjawab pertanyaan hazel secara pribadi, dia mengundang Hazel untuk
datang mengunjunginya di Amsterdam.
Dan kalian bisa tebak gak siapa yang akan mewujudkan impian Hazel bertemu dengan penulis novel favoritennya??? Yuuupssss... Siapa lagi kalau bukan Augustus Waters! Oh my god.. I bet you say that to all the boys who finance your international travel. Beruntung banget yah jadi Hazel diajakin berkunjung ke Amsterdam untuk menemui penulis novel favoritenya. Sebenarnya Hazel tidak diizinkan berangkat keluar negeri oleh dokternya, tetapi atas beberapa rekomendasi dari dokter-dokter lainnya Hazel akhirnya diberikan izin pergi ke luar negeri dengan satu syarat Ibunya harus ikut.
Dan kalian bisa tebak gak siapa yang akan mewujudkan impian Hazel bertemu dengan penulis novel favoritennya??? Yuuupssss... Siapa lagi kalau bukan Augustus Waters! Oh my god.. I bet you say that to all the boys who finance your international travel. Beruntung banget yah jadi Hazel diajakin berkunjung ke Amsterdam untuk menemui penulis novel favoritenya. Sebenarnya Hazel tidak diizinkan berangkat keluar negeri oleh dokternya, tetapi atas beberapa rekomendasi dari dokter-dokter lainnya Hazel akhirnya diberikan izin pergi ke luar negeri dengan satu syarat Ibunya harus ikut.
Finally!! Mereka
berangkat ke Amsterdam untuk mengunjungi Van Houten penulis novel favorite Hazel.
What a lovely dinner
right? Disini Augustus Waters mengungkapkan perasaannya kepada Hazel Grace.
“Aku jatuh cinta
padamu, Aku tahu cinta itu ibarat berteriak diruang hampa udara, dan terlupakan
itu pasti, dan bahwa kita semua ditakdirkan begitu, dan bahwa suatu hari semua
jerih payah kita akan kembali jadi debu, dan aku tahu bahwa matahari akan menelan
satu-satunya bumi yang pernah kita miliki, dan Aku jatuh cinta padamu” -Augustus Waters
Apakah Hazel Grace
akan menerima cinta Augustus Waters?
Apakah perjalanan
mereka untuk bertemu dengan penulis novel An Imperial Affliction yang bernama
Petter Van Houten berhasil?
Dan akankah cinta
mereka abadi sampai maut memisahkan?
Penasaran bagaimana
kelanjutan ceritanya?? :D
Makanya download
filmnya sekarang juga!! Kalian gak akan menyesal karena ini film benar-benar
beda dari film kisah cinta lainnya.
This is the part that definitely tearing me apart :'(((((
oooooh My God, I'm gonna cry again!!!
"Some infinities are bigger than others infinities. A writer we use to like taught us that, there are days, many of them, when I resent the size of by unbounded set.... But Gus. My love. I cannot tell you that how thankful I'am for our little infinity. I wouldn't trade it for the world. You gave me forever within numbered days. and I'am grateful." -Hazel Grace
"You don't get to choose if you get hurt in this world. but you do have some say in who hurts you, and I like my choices" - Augustus Waters
Satu hal yang aku harus akui tentang film ini, aku gak bisa nahan air mata saat menonton film ini. Jadi readers, sekali lagi sekedar saran.. siapin tisu di samping kalian, karena kalian gak mau kan bantal kalian jadi basah lantaran air mata yang bercucuran.!
Okay readers? Okay? Okay...
Okay readers? Okay? Okay...
Hehehe sedikit niru bahasanya Hazel dan Augustus. Okay.. sekian review dari aku tentang sinopsis dari film The Fault In Our Stars. Kalau kamu mengaku pecinta film drama atau romance? Segera nonton ini film. Bagi yang udah nonton, mari berbagi pengalaman setelah menonton film The Fault in Our Stars ini. Bagi yang belum nonton, maaf yuaah cuman bisa cerita sampai sini, mau tau selengkapnya, langsung download atau beli aja kasetnya, atau kalian bisa langsung beli aja novelnya, biar kalian bisa ngerasain lebih dalam lagi cerita cinta Hazel dan Augustus.
And satu lagi point plus dari film ini. Soundtrack dari film ini bagus-bagus looh.. ada All Of The Stars by Ed Sheeran, BOOM CLAP by Charly XCX, Not About Angels by Birdy, Let Me In by Grouplove (ini lagu favorite aku dari semuanya), dan masih banyak lagi sountrack film The Fault In Our Stars yang okay banget!!!
Okay people!? Enjoy to watch...